RSUD Jombang Minta Maaf Buntut Paksa Ibu Lahiran Normal sampai Bayi Meningga
RSUD Jombang akhirnya minta maaf, Jombang -Informasi dalam artikel ini dapat mengganggu pembaca, lebih-lebih bagi ibu hamil
Baca juga: Ternyata! Ini Arti Kata Slebew
yang tidak di rekomendasikan untuk membaca artikel ini. Usai memaksa seorang ibu melahirkan normal sampai sang bayi meninggal.
Ibu bayi ini yaitu Rohma Roudotul Jannah (29). Persalinannya di RSUD Jombang berakhir tragis. Bayi perempuannya meninggal
karena mengalami bahu tersangkut atau di stosia bahu. Tadi kami sudah menyebutkan kepada keluarga pasien (Rohma),
alhamdulillah keluarga pasien sudah paham situasi yang sebenarnya,” kata Kasubbag Humas RSUD Jombang, dr Fery Dewanto waktu jumpa pers, Senin (1/8/2022).
Kasus persalinan normal berujung kematian bayi ini, lanjut dr Fery, jadi pelajaran miliki nilai bagi RSUD Jombang.
Pihaknya mengaku sudah menemui keluarga Rohma untuk menyebutkan yang sebenarnya terjadi. Selain itu, pihak tempat tinggal sakit termasuk sudah berharap maaf.
“Kami termasuk mengemukakan permohonan maaf atas pelayanan yang tidak berkenan. Kami berharap seluruh pelayanan berjalan lancar.
Kasus ini di luar prediksi,” jelasnya.
Di ketahui, Rohma di rujuk berasal dari Puskesmas Sumobito ke RSUD Jombang karena mengalami keracunan kehamilan terhadap Kamis (28/7) pagi.
Perempuan asal Dusun Slombok, Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito itu tiba di tempat tinggal sakit pelat merah sekitar pukul 10.50 WIB.
Pemeriksaan awal di RSUD Jombang memperlihatkan Rohma dalam situasi baik, jalur lahirnya sudah terhadap fase bukaan 7.
Sementara itu, kepala janin berada terhadap posisi di pangkal panggul. Sehingga, dokter spesialis takaran yang menanganinya
memutuskan sehingga ia meniti persalinan normal. Benar saja, jalur lahir Rohma akhirnya membuka secara lengkap.
Tim dokter pun mengimbuhkan dukungan cocok prosedur persalinan normal. RSUD Jombang tidak mengabulkan permintaannya
untuk operasi caesar karena ia pasien peserta BPJS Kesehatan. Pihak tempat tinggal sakit menilai tidak tersedia indikasi klinis
yang jadi basic bagi Rohma untuk dioperasi caesar. Jika di paksakan operasi tanpa dasar, manajemen RSUD Jombang bakal terkena audit.
Persalinan normal sempat berjalan lancar sampai kepala bayi Rohma keluar. Saat itu lah berjalan di stosia bahu yang sebabkan tubuh bayi tidak dapat keluar.
Tiga dokter spesialis takaran ikut menolongnya bersama beragam cara. Setelah lebih berasal dari 10 menit, bayi perempuan itu meninggal.
Sehingga, tim dokter mengalihkan fokusnya untuk menyelamatkan nyawa Rohma. Pada bayi lantas di kerjakan pembelahan bagian badan.
Selanjutnya, tubuh bayi di keluarkan berasal dari rahim Rohma lewat prosedur operasi. Kepala dan tubuh bayi lantas di satukan lagi
untuk di serahkan kepada keluarganya untuk di makamkan.
Baca juga: Update Corona RI 1 Agustus